, ,

Kasus DBD di Kota Tomohon Turun Drastis, Dinkes Imbau Warga Terus Implementasikan Germas dan 3M

oleh -13 Dilihat

Tomohon – Kasus DBD di Kota Tomohon Turun Drastis, Dinkes Imbau Warga Terus Implementasikan Germas dan 3M. Upaya Pemerintah Kota Tomohon dalam menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan hasil menggembirakan.

Di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kota Tomohon, dr John Lumopa, angka kasus DBD mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2025.

“Sepanjang tahun lalu ada 496 kasus ini, tapi hingga akhir September 2025 ini hanya tercatat 98 kasus. Penurunan ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai memahami pentingnya pencegahan dan kebersihan lingkungan,” ungkap dr John Lumopa, saat diwawancarai Manado Post, Jumat (10/10/2025).

Ia menjelaskan, penurunan kasus tersebut merupakan hasil dari edukasi intensif yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat, terutama mengenai langkah-langkah pencegahan DBD.

Program literasi kesehatan yang dilakukan oleh jajaran Dinkesda melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan, hingga lembaga pendidikan di seluruh kecamatan di Tomohon.

Menurut dr John, keberhasilan ini tidak lepas dari arahan Wali Kota Caroll Senduk, SH, dan Wakil Wali Kota Sendy Rumajar, SE, M.IKom, yang menekankan pentingnya penanganan isu-isu kesehatan secara komprehensif dan berkelanjutan.

“Gerakan 3M Plus — menguras, menutup, dan mendaur ulang wadah air — terus kami sosialisasikan bersama langkah tambahan seperti fogging fokus, pemantauan jentik berkala, dan penguatan deteksi dini di fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Selain itu, Dinkesda juga mengoptimalkan penggunaan teknologi digital dalam pelaporan dan pemantauan kasus DBD di tingkat kelurahan. Sistem ini memudahkan koordinasi cepat antara puskesmas, rumah sakit, dan pemerintah kota dalam melakukan intervensi.

Baca Juga : Gandeng LBH, Posbankum Kelurahan Fasilitasi Warga Tomohon Dapatkan Keadilan

Kasus DBD di Kota Tomohon
Kasus DBD di Kota Tomohon

“Strategi pengendalian DBD di Tomohon meliputi empat aspek utama, yaitu pengendalian vektor, deteksi dini, pengobatan tepat waktu, dan pemanfaatan teknologi. Kami ingin memastikan semua langkah berjalan sinergis,” tambah dr John. Ia menjelaskan, penurunan kasus tersebut merupakan hasil dari edukasi intensif yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat, terutama mengenai langkah-langkah pencegahan DBD.

Sistem ini memudahkan koordinasi cepat antara puskesmas, rumah sakit, dan pemerintah kota dalam melakukan intervensi. Penurunan ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai memahami pentingnya pencegahan dan kebersihan lingkungan.

Ia berharap masyarakat terus menjaga kesadaran kolektif terhadap bahaya DBD, terutama di musim pancaroba. “Kunci utama adalah kebersamaan dan disiplin menjaga lingkungan bersih. Tanpa dukungan masyarakat, upaya pemerintah tidak akan optimal,” tutupnya.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.